Rabu, 22 Oktober 2014

BAB 3 PSI




download

BAB 3
E-COMMERCE

Definisi E-Commerce

            Internet berkembang menjadi saluran distribusi global utama untuk produk, jasa, lapangan pekerjaan bidang manajerial dan professional. Dampaknya mengubah perekonomian, struktur pasar dan industri, produk dan jasa serta aliran distribusinya, segmentasi pasar, nilai bagi konsumen, perilaku konsumen, lapangan pekerjaan dan pasar tenaga kerja. Dampaknya juga terjadi pada masyarakat dan politik, dan perspektif kita terhadap dunia dan diri kita didalamnya.
E-commerce dapat didefinisikan dari beberapa perspektif:
a)      Komunikasi: pengiriman barang, jasa, informasi, atau pembayaran melalui jaringan komputer atau sarana electronik lainnya
b)     Perdagangan: penyediaan sarana untuk membeli dan menjual produk, jasa, dan informasi melalui Internet atau fasilitas online lainnya
c)      Proses Bisnis: menjalankan proses bisnis secara elektronik melalui jaringan elektronik, menggantikan proses bisnis fisik dengan informasi
d)     Layanan: cara bagi pemerintah, perusahaan, konsumen, dan manajemen untuk memangkas biaya pelayanan/operasi sekaligus meningkatkan mutu dan kecepatan layanan bagi konsumen
e)      Pembelajaran: sarana pendidikan dan pelatihan online untuk sekolah, universitas, dan organisasi lain termasuk perusahaan
f)       Kolaborasi: metoda kolaborasi antar dan intra organisasi
g)      Komunitas: tempat berkumpul (mangkal) bagi anggota suatu masyarakat untuk belajar, mencari informasi, melakukan transaksi, dan berkolaborasi
Struktur dan Klasifikasi E-Commerce
Dua tipe umum e-commerce:
         business-to-consumer (B2C) : transaksi online terjadi antara perusahaan dengan konsumen individual
         e-tailing: ritel online, biasanya B2C
         business-to-business (B2B): perusahaan melakukan transaksi online dengan perusahaan lain.
Infrastrukturnya
         Internet: jaringan global
         Intranet: jaringan milik perusahaan atau organisasi yang menggunakan teknologi Internet, seperti protokol Internet, browser Web, dsb.
         Extranet: jaringan melalui Internet yang menghubungkan beberapa intranet
Selain infrastruktur, aplikasi EC juga ditunjang oleh lima bidang pendukung:
         SDM
         Peraturan/perundangan publik
         Pemasaran dan periklanan
         Layanan-layanan pendukung
         Kemitraan usaha
B2B dan B2C
a.       business-to-business-to-consumer (B2B2C): model EC dimana suatu perusahaan menjual produk atau jasa kepada perusahaan lain yang memiliki konsumennya sendiri
b.      consumer-to-business (C2B): model EC dimana individu menggunakan Internet untuk menjual produk atau jasa kepada perusahaan atau individu, atau untuk mencari penjual atas produk atau jasa yang diperlukannya
c.       consumer-to-consumer (C2C): model EC dimana konsumen menjual (bertransaksi) langsung kepada konsumen lain
d.      peer-to-peer (P2P): teknologi yang memungkinkan sesama komputer pada suatu jaringan untuk bertukar data dan proses secara langsung; dapat digunakan untuk C2C, B2B, dan B2C
e.       mobile commerce (m-commerce):  transaksi dan aktivitas EC dilakukan dengan teknologi wireless (misal telepon selular)
f.       location-based commerce (l-commerce): transaksi m-commerce yang ditargetkan pada individu di lokasi dan waktu tertentu
g.      intrabusiness EC: kategori EC untuk aktivitas internal suatu organisasi yang melibatkan pertukaran barang, jasa, atau informasi antara berbagai bagian dan individu dalam perusahaan
h.      business-to-employees (B2E): model EC dimana organisasi menyediakan jasa, informasi, atau produk kepada individu karyawannya
i.        collaborative commerce (c-commerce):  model EC dimana beberapa individu atau kelompok berkomunikasi dan berkolaborasi secara online
j.        e-learning: penyampaian informasi secara online untuk tujuan pelatihan dan pendidikan
k.      exchange (e-exchange): pasar elektronik untuk umum yang beranggotakan banyak pembeli dan penjual
l.        exchange-to-exchange (E2E): model EC dimana beberapa e-exchange berhubungan satu sama lain untuk pertukaran informasi
m.    e-government: model EC dimana organisasi pemerintah membeli atau menyediakan produk, jasa, atau informasi bagi perusahaan atau individu warganegara
Model Bisnis yang menggunakan E-Commerce


  1. Penjualan online (langsung tanpa melalui perantara)
  2. Sistem tender (reverse auction) elektronik: suatu model dimana seorang pembeli meminta kandidat penjual untuk mengajukan penawaran harga; pemenangnya yang mengajukan harga terendah
  1. Lelang dengan harga beli “name your own price”: suatu model dimana pembeli menentukan harga yang ia mampu bayar dan mengundang para penjual yang dapat menjual dengan harga tersebut
  2. Affiliate marketing: suatu perjanjian dimana rekanan pemasaran (perusahaan, organisasi, atau bahkan perorangan) mengacu konsumen ke situs Web penjual
  3. Viral marketing: pemasaran dari “mulut ke mulut” dimana konsumen menganjurkan suatu produk atau jasa perusahaan kepada teman-temannya atau orang lain
  4. Group purchasing: pembelian dalam skala besar yang memungkinkan sekelompok pembeli mendapatkan potongan harga
  5. Lelang online
Manfaat dan Tantangan E-Commerce
Manfaat
a.       Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.
b.       Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
c.       Menurunkan biaya operasional(operating cost).
d.      Melebarkan jangkauan (global reach).
e.       Meningkatkan customer loyality.
f.       Meningkatkan supplier management.
g.      Memperpendek waktu produksi.
h.      Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan)
Tantangan
a.       Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang penipu mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah mengganti semua data finansial yang ada.
b.      Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
c.       Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.
d.      Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang hacker yang berhasil membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu dia memindahkan sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
e.       Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.
f.       Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan sengaja , ketidakjujuran , praktek bisnis yang tidak benar , kesalahan faktor manusia , kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar