BAB 3
E-COMMERCE
Definisi E-Commerce
Internet berkembang menjadi saluran
distribusi global utama untuk produk, jasa, lapangan pekerjaan bidang
manajerial dan professional. Dampaknya mengubah perekonomian, struktur pasar
dan industri, produk dan jasa serta aliran distribusinya, segmentasi pasar,
nilai bagi konsumen, perilaku konsumen, lapangan pekerjaan dan pasar tenaga
kerja. Dampaknya juga terjadi pada masyarakat dan politik, dan perspektif kita
terhadap dunia dan diri kita didalamnya.
E-commerce
dapat didefinisikan dari beberapa perspektif:
a)
Komunikasi: pengiriman
barang, jasa, informasi, atau pembayaran melalui jaringan komputer atau sarana
electronik lainnya
b)
Perdagangan:
penyediaan sarana untuk membeli dan menjual produk, jasa, dan informasi melalui
Internet atau fasilitas online lainnya
c)
Proses Bisnis: menjalankan
proses bisnis secara elektronik melalui jaringan elektronik, menggantikan
proses bisnis fisik dengan informasi
d)
Layanan: cara
bagi pemerintah, perusahaan, konsumen, dan manajemen untuk memangkas biaya
pelayanan/operasi sekaligus meningkatkan mutu dan kecepatan layanan bagi
konsumen
e)
Pembelajaran: sarana
pendidikan dan pelatihan online untuk sekolah, universitas, dan organisasi lain
termasuk perusahaan
f)
Kolaborasi: metoda
kolaborasi antar dan intra organisasi
g)
Komunitas: tempat
berkumpul (mangkal) bagi anggota suatu masyarakat untuk belajar, mencari
informasi, melakukan transaksi, dan berkolaborasi
Struktur dan Klasifikasi E-Commerce
Dua
tipe umum e-commerce:
•
business-to-consumer (B2C)
:
transaksi online terjadi antara perusahaan dengan konsumen individual
•
e-tailing:
ritel online, biasanya B2C
•
business-to-business (B2B):
perusahaan
melakukan transaksi online dengan perusahaan lain.
Infrastrukturnya
•
Internet:
jaringan global
•
Intranet:
jaringan
milik perusahaan atau organisasi yang menggunakan teknologi Internet, seperti
protokol Internet, browser Web, dsb.
•
Extranet:
jaringan melalui Internet yang menghubungkan beberapa intranet
Selain
infrastruktur, aplikasi EC juga ditunjang oleh lima bidang pendukung:
•
SDM
•
Peraturan/perundangan publik
•
Pemasaran dan periklanan
•
Layanan-layanan pendukung
•
Kemitraan usaha
B2B
dan B2C
a. business-to-business-to-consumer
(B2B2C): model EC dimana suatu
perusahaan menjual produk atau jasa kepada perusahaan lain yang memiliki
konsumennya sendiri
b. consumer-to-business
(C2B): model EC dimana individu menggunakan Internet untuk
menjual produk atau jasa kepada perusahaan atau individu, atau untuk mencari
penjual atas produk atau jasa yang diperlukannya
c. consumer-to-consumer
(C2C): model EC dimana konsumen menjual (bertransaksi)
langsung kepada konsumen lain
d. peer-to-peer
(P2P): teknologi yang
memungkinkan sesama komputer pada suatu jaringan untuk bertukar data dan proses
secara langsung; dapat digunakan untuk C2C, B2B, dan B2C
e. mobile
commerce (m-commerce):
transaksi dan aktivitas
EC dilakukan dengan teknologi wireless (misal telepon selular)
f. location-based
commerce (l-commerce):
transaksi
m-commerce yang ditargetkan pada individu di lokasi dan waktu tertentu
g. intrabusiness
EC: kategori EC untuk
aktivitas internal suatu organisasi yang melibatkan pertukaran barang, jasa,
atau informasi antara berbagai bagian dan individu dalam perusahaan
h. business-to-employees
(B2E): model EC dimana
organisasi menyediakan jasa, informasi, atau produk kepada individu karyawannya
i.
collaborative commerce
(c-commerce): model
EC dimana beberapa individu atau kelompok berkomunikasi dan berkolaborasi
secara online
j.
e-learning:
penyampaian
informasi secara online untuk tujuan pelatihan dan pendidikan
k. exchange
(e-exchange): pasar elektronik untuk
umum yang beranggotakan banyak pembeli dan penjual
l.
exchange-to-exchange
(E2E): model EC dimana beberapa e-exchange berhubungan
satu sama lain untuk pertukaran informasi
m. e-government:
model EC dimana organisasi pemerintah membeli atau menyediakan produk, jasa,
atau informasi bagi perusahaan atau individu warganegara
Model Bisnis yang menggunakan
E-Commerce
- Penjualan online
(langsung tanpa melalui perantara)
- Sistem tender
(reverse auction) elektronik: suatu model dimana
seorang pembeli meminta kandidat penjual untuk mengajukan penawaran harga;
pemenangnya yang mengajukan harga terendah
- Lelang dengan harga beli
“name your own price”: suatu model dimana pembeli menentukan harga yang ia
mampu bayar dan mengundang para penjual yang dapat menjual dengan harga
tersebut
- Affiliate marketing:
suatu perjanjian dimana rekanan pemasaran (perusahaan, organisasi, atau
bahkan perorangan) mengacu konsumen ke situs Web penjual
- Viral marketing:
pemasaran dari “mulut ke mulut” dimana konsumen menganjurkan suatu produk
atau jasa perusahaan kepada teman-temannya atau orang lain
- Group purchasing:
pembelian dalam skala besar yang memungkinkan sekelompok pembeli
mendapatkan potongan harga
- Lelang online
Manfaat dan Tantangan E-Commerce
Manfaat
a. Revenue Stream (aliran pendapatan)
baru yang mungkin lebih menjanjikan yang tidak bisa ditemui di sistem
transaksi tradisional.
b. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa
pasar).
c. Menurunkan biaya
operasional(operating cost).
d. Melebarkan jangkauan (global reach).
e. Meningkatkan customer loyality.
f. Meningkatkan supplier management.
g. Memperpendek waktu produksi.
h. Meningkatkan value chain (mata
rantai pendapatan)
Tantangan
a.
Kehilangan
segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang penipu mentransfer
uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah mengganti semua data
finansial yang ada.
b.
Pencurian
informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap semua
informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat
mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
c.
Kehilangan
kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat kesalahan
non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.
d.
Penggunaan
akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang hacker yang
berhasil membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu dia memindahkan sejumlah
rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
e.
Kehilangan
kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor seperti usaha
yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan
reputasi perusahaan tersebut.
f.
Kerugian
yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan sengaja ,
ketidakjujuran , praktek bisnis yang tidak benar , kesalahan faktor manusia ,
kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik


.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar